PERKEMBANGAN EKONOMI AWAL PROKLAMASI
- Keadaan Ekonomi awal proklamasi
Perkembangan ekonomi buruk dan kacau yang disebabkan oleh
- Inflasi yang sangat tinggi ( Hifer Inflasi )Peredaran uang 4 miliar, di Jawa 1,6 miliar, diantara penyebabnya :
- mata-uang De Javasche Bank;
- mata-uang pemerintah Hindia Belanda;
- mata-uang pendudukan Jepang.
dst nya !
KEADAAN EKONOMI MASA DEMOKRASI LIBRAL ( 1950 – 1959 )
- Indonesia menanggung beban utang sesuai KMB, ( utang luar negeri = 1,5 triliun rp, dalam negeri 2,8 triliun rp)
- Politik keuangan basih dibuat oleh Belanda
- Belanda tidak mewariskan ahli-ahli ekonomi untuk mengubah sistem ekonomi kolonial ke nasional
- Tidak stabilnya politik, pengheluaran besar, pemasukan kecil.
- Ekspor masih tergantung dari hasil pertanian
- Angka pertumbuhan penduduk tinggi.
USAHA PERBAIKAN PEREKONOMIAN
- Gunting Syafrudin , ( Syafrudin Prawiranegara menteri keuangan, 20 Maret 1950 )
Pemotongan nilai uang ( Sanering ), uang Rp. 2,50 menjadi setengahnya.
2. Program Benteng ( Benteng group )
Perancang Dr. Sumitro Djojohadikosumo menteri keuangan kabinet Natsir
Sistem / kebijakan ekonomi untuk mengubah struktur ekonomi kolonial ke sistem ekonomi nasional, dan membangun ekonomi nasional yang kuat seperti Benteng. Sehingga pengusaha pribumi dapat berpartisipasi dalam perekonomian nasional.
Langkah pemerintah :
- – Memberi bantuan modal
- – Memberi bantuan bimbingan manajemen
- – Memberi kemudahan
Hasil
– Gagal, pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan nonpribumu dalam sistem liberal.
– Mentalitas pengusaha pribumi cendrung konsumtif, ingin cepat mendapat keuntungan yang besar, dan ingin meikmati hidup mewah.
3. Nasionalisasi de Javasche Bank
Untuk menciptakan kestabilan keuangan, de Javasche Bank diambil alih pengelolaanya oleh pemerintah dan dijadikan bank nasional yaitu : Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
4. Sistem Ekonomi Ali Baba ( Iskaq Tjokrohadisuryo,menteri keuangan kabinet Ali S I )
Tujuan sama dengan Benteng, membentuk ekonomi nasional.
kerjasama antara pengusaha pribumi ( Ali ) dengan pengusaha nonpribumi ( Baba ),
langkah :
- – Pengusaha non pribumi berkewajiban memberi pelatihan dan tanggungjawab kepada pengusaha pribumi
- – Menempatkan pengusaha pribumi dalam jabatan staf.
- – Pemerintah memberi bantuan kredit dan lisensi untuk pengusaha swasta.
- – Memberikan perlindungan agar dapat bersaing dengan pengusaha asing.
Hasil : gagal karena
– Pengusaha pribumi kurang pengalaman, sehingga dijadikan alat untuk mendapatkan kredit dari pemerintah
– Yang lain sama dengan ekonomi benteng.
Bila anda mau mendapat materi dalam bentuk PDf
dan Powerpointnya silahkan pilih !