Setelah sekah dibuat dan dipasupati ( perlambang dari yang akan di upacara Ngeroras, kita muspayang ( maktiang) ke beberapa pura, mulai dari Sanggah/Merajan, Paibon, Penataran Pande, Ratu Sakti, Dalem Gandem Ayu, Puseh, Bale Agung dan terakhir Dalem Gde ( dalem Bugbugan) Diiringi oleh keluarga inti serta tetangga terdekat
Sebagai pemuncak acara adalah metatah dan Ngeroras serta Ngeligihang
Secara bersamaan antara nganget don Bingin ( mengambil Daun Beringin sebagai kelengkapan Sekah) dengan Acara manusa yadnya yaitu mulai dari acara lahir sampai akil baliknya istrinya Okta ( Himah) yangkemudian beri nama Putu Tyas agar bisa metatah. Yang metatah Putu Tyas dan Komang Pande. Terus membuat Sekah.
Besoknya Tgl 4 April acara metatah, kemudian Tgl 5 April 2023 dilanjutkan dengan Ngeroras, Nganyut, dll sampai dengan ngelingihan di rumah. Bisa sudha ngeligihan berati sdh menjadi Hyang Pitara atau Hyang Dewa melinggih di rong tiga.
Sebagai kelengkapan acara Ngeroras dipagelarkan Tarian sakarl ( Rejang ) Wayang Kulit, Topeng dan pembacaan ayat-ayat suci.
Acara yang tidak kalah pentingnya adalah bidang konsumsi serta menyiapjka bahan-bahan banten ( be Banten) sebagai kelengkapan upacara. ( mohon maaf ) dengan menggunakan Be Celeng atau Babi . Dibantu oleh krame banjar dan undangan, disamping juga ahli ( mengatur ramuan dan jumlah ) juga ahli mmembuat sate bingin. Unsur penting dalam bebantenan.
Kegiatan terakhir, disamping secara religius dengan ngeseng dan mendem simbul, juga berberes beberapa alat-alat dan sisa acara diantaranya terlihat dari dokumennya….
Untuk tetap menjaga komunikasi-silahturahmi-simakrama sesama saudara Hindu ( Nyamebraya) satu wilayah walaupun tempat tinggalnya sdh mencar (Tempek) diadakan pertemuan bulanan setiap minggu terakhir. Setelah terhenti tahun 2019-2019 karena Covis’19, tersendat tahun 2022, kegiatan dilaksanaan lagi di awal tahun 2023. Minggu 4 tgl 29 Januari 2023. Materi yang dibicarakan lebih banyak terkait dengan regenerasi pengurus, beberapa program. Sebelumnya sdh ditindaklanjuti terkait pemilihan ketua melalui online (GF) kemudian penyusunan pengurus , sehingga dapat diumumkan saat arisan
berikut beberapa dokumentasinya….
De’Bamboos merupakan nama dari sebuah komunitas Hindu yang berasal dari berbagai daerah yang menganut agama Hindu, awalnya tinggal atau berdomisili di kelurahan Pondok Bambu dan sekitarnya (Pondok Bambu-DurenSawit- Pondok Kelapa- Klender dan sekitarnya ) walaupun saat ini sdh menyebar ke berbagai wilayah Jakarta – Bekasi.
De’Bamboos adalah nama lain dari Nama “Tempek Pondok Bambu” merupakan salah satu tempek yang ada di wilayah Jakarta timur, salah satu pengempon dari Pura Aditya Jaya dari sekian Tempek yang ada di Jakarta timur . Tujuan dari komunitas ini, diantaranya adalah sebagai sarana komunikasi dan kekeluargaan di wilayah terdekat, disamping sebagai menyungsung langsung Pura Aditya Jaya (PAJ) yang bertugas melaksanakan kegiatan Piodalan atau Pujawali, melaksanakan tugas pesucian pada bulan tertentu. Kegiatan khusus tempek disamping mengadakan pertemuan ( simakrama) bulanan pada minggu ke empat setiap bulan, kerjabakti disamping juga mengadakan “Tirtayatra”
“Tirta Yatra” seperti yang diungkapkan oleh Ketua Parisada Agama Hindu Jakarta timur Bpk Jm. Ketut Wartika saat perjalanan suci De Bamboos ke beberapa pura di Semarang Sabtu-Minggu 16 – 17 Desember 2022, Tirtha Yatra berasal dari kata Tirtha dan Yatra. Tirtha berarti air suci, sumber kehidupan. Yatra berarti perjalanan. Jadi, Tirtha Yatra berarti perjalanan suci mengunjungi tempat-tempat suci untuk mendapatkan air suci guna membersihkan diri dan bertemu serta mendapatkan pencerahan setelah bertemu orang-orang suci.
Perjalanan suci (Tirta Yatra) untuk mengakhiri tahun 2022 menuju ke wilayah Semarang Jawatengah yaitu Pura Tirta Loka di Dusun Krajan Desa Asinan RT05 RW02, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan jumlah penyungsung : 15 kk.
Pura ini berada dilingkungan perumahan penyungsungnya sekitar 15 kk dengan bangunan 3 pelinggih. Untuk pengembangan dibutuhkan suport dari seluruh umat dari berbagai wilayah. Berikut beberapa dokumentasi terkait pura Tirta Loka. ( artikel ini ibuat berdasarkan ingatan juga okumennya. Bila ada yang perlu diedit, hubungin admin 082123114427
Karya Agung Memungkah di Pura Pande Dalem Gandemayu tahun 2022, merupakan karya agung dilaksanakan sekitar 40 tahun sekali. Menurut beberapa informasi dari beberapa pemedek termasuk dari para resi pemuput, ini karya yang sangat megah. Puncak acara ada Anggara Kliwon Kulantir bertepatan dengan Selasa, 15 Nopember 2022. Rangkaian persiapan dan cara-acara pendukung dimulai sejak 12 Agustus 2022, mulai dengan “Ngaku Agem” kemudian persiapan pun mulai, dari nancep tetaring, dan beberapa prosesi religius yang wajib dilaksanakan. Kemudian Nuwur Bethare Tirta ke beberapa pura, Mepepade tawur, Nedunang Pratima, Memben Tawur Gentuh, Tawur Gentuh, Melasti, Memasar, mepepade karya, memben karya. Itu semua adalah diantaranya sebagai prosesi religius mengawali puncak karya. Pada Selasa 15 Nopember 2022 adalah Puncak karya dengan rangkaian lanjutan adalah Mepeselang, Pemrayungan dan Mepedanaan. Setelah puncak lanjut dengan Nyejer selama 15 hari. Setiap harinya diadakan Kegiatan Nganyarin yang didukung oleh warga Pande dari berbagai kabupaten. Setiap hari 1 kabupaten Sampai Nyineb pada Saniscara Umanis Tolu, 26 Nopember 2022. Acara terakhir adalah Meajar-ajar atau tirtayatra yang dilakungan ke 3 pura yaitu Pura Goa lawah, Ulun Danu ( Batur ) dan Tirta Empul. Disamping itu ada juga acara Rsi Bhojana ( berterima kasih kepada semua Rsi yang muput atau terlibat dalam acara karya ) Ada yang bisa hadir ke pura, ada juga yang karena ada kegiatan lain, pengempon wajib mengirim wakilnya ke Griya ybs. (karena kebetulan penulis juga dapat tugas ke Griya Taman Bali Bangli, Griya Sawan dan Griya Bratan. Sehingga sekaligus juga untuk rekreasi. Karena identitas khusus warga Pande adalah Merah, sehingga kegiatan-kegiatan utama menggunakan warna merah, mungkin udeng atau baju, atau saputnya atau pada acara tertentu semua merah.
Penulis karena sdh purnabakti, dapat mengikuti rangakain kegiatan tersebut dengan setiap hari tanpa ngayah. Mulai 10 Oktober 2022, baru kembali 3 Nopember 2022.
Berikut adalah beberapa dokumen, dari sekian dokumen yang dimiliki…. ( apabila ada kesalahan yang perlu diedit, hubungi 082123114427. ( susunan acara bersumber dari dudonan karya dari panitya)
Pura kedua yang dikunjungi adalah Pura Agung Giri Natha yang beralamat: Jl. Sumbing No.12, Bendungan, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50231
Pura Agung Giri Natha sebagai pura terbesar, terlengkap, serta jadi destinasi wisata religi yang ada di Kota Semarang, Berlokasi di perbukitan dengan pemandangan khas kota Semarang dari atas merupakan keindahan tersendiri dari Pura Agung Giri Natha. Sangat kebetulan kami sampai di lokasi hari sdh agak malam. ( sekitar pukul 20.00) setelah selesai sembahyang bersama, kemudian makan malam, dilanjutkan dengan simakrama dengan beberapa pengurus pura. Dalam simakrama tersebut kami mendapatkan berbagai penjelasan tentang pura dan perkembangannya, termasuk perkembangan umat Hindu di wilayah Semarang. Informasi ini disampaikan oleh salah seorang pengurus sekaligus ketua PHDI kota Semarang. Kami juga diberi kesempatan untuk menyaksikan kota Semarang di malam hari, melalui teras khusus yang dibangun di lantai 2.
Walaupun hari sdh malam, tapi kami dengan jelas dapat menyaksikan kondisi pura yang sedemikian luas, termasuk di mandala utama, dengan bangunan utama yaitu Padmasana sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Widhi, berikutnya ada Bale Pawedaan, Bale Simpen, Bale Ringgit, Taman Sari, Pepelik, dan Panglurah dengan kondisi yang rapi dan bersih, sepertinya terpelihara dengan baik. Demikian juga di jaba tengah terlihat bangunan megah terpelihara dan bersih. Fasilitas sangat lengkap yang menjadi daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata religi. Semoga tetap terjaga kerukunan baik sesama umat Hindu maupun anta umat beragama.
Beberapa dokumentasi kunjungan kami… ( bila ada yang perlu diedit, hubungi 082123114427 )
Ampura ada foto yang salah posting !
De’Bamboos merupakan nama dari sebuah komunitas Hindu yang berasal dari berbagai daerah yang menganut agama Hindu, awalnya tinggal atau berdomisili di kelurahan Pondok Bambu dan sekitarnya (Pondok Bambu-DurenSawit- Pondok Kelapa- Klender dan sekitarnya ) walaupun saat ini sdh menyebar ke berbagai wilayah Jakarta – Bekasi.
De’Bamboos adalah nama lain dari Nama “Tempek Pondok Bambu” merupakan salah satu tempek yang ada di wilayah Jakarta timur, salah satu pengempon dari Pura Aditya Jaya dari sekian Tempek yang ada di Jakarta timur . Tujuan dari komunitas ini, diantaranya adalah sebagai sarana komunikasi dan kekeluargaan di wilayah terdekat, disamping sebagai menyungsung langsung Pura Aditya Jaya (PAJ) yang bertugas melaksanakan kegiatan Piodalan atau Pujawali, melaksanakan tugas pesucian pada bulan tertentu. Kegiatan khusus tempek disamping mengadakan pertemuan ( simakrama) bulanan pada minggu ke empat setiap bulan, kerjabakti disamping juga mengadakan “Tirtayatra”
“Tirta Yatra” seperti yang diungkapkan oleh Ketua Parisada Agama Hindu Jakarta timur Bpk Jm. Ketut Wartika saat perjalanan suci De Bamboos ke beberapa pura di Semarang Sabtu-Minggu 16 – 17 Desember 2022, Tirtha Yatra berasal dari kata Tirtha dan Yatra. Tirtha berarti air suci, sumber kehidupan. Yatra berarti perjalanan. Jadi, Tirtha Yatra berarti perjalanan suci mengunjungi tempat-tempat suci untuk mendapatkan air suci guna membersihkan diri dan bertemu serta mendapatkan pencerahan setelah bertemu orang-orang suci.
Perjalanan suci (Tirta Yatra) untuk mengakhiri tahun 2022 menuju ke wilayah Semarang Jawatengah yaitu Pura Tirta Loka di Dusun Krajan Desa Asinan RT05 RW02, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan jumlah penyungsung : 15 kk.
Pura ini berada dilingkungan perumahan penyungsungnya sekitar 15 kk dengan bangunan 3 pelinggih. Untuk pengembangan dibutuhkan suport dari seluruh umat dari berbagai wilayah. Berikut beberapa dokumentasi terkait pura Tirta Loka. ( artikel ini ibuat berdasarkan ingatan juga okumennya. Bila ada yang perlu diedit, hubungin admin 082123114427
Dari penyataan tersebut diatas adalah arti penting dari proklamasi bangsa Indonesia, seperti yang ditunjukkan oleh nomer …
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5.
E. 3, 4 dan 5
Sebagai pelajar hendaknya mampu mewarisi dan mengembangkan nilai-nilai yang selaras dengan Sumpah Pemuda dengan cara seperti berikut, kecuali…
A. ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diprakarsai oleh OSIS
B. memberikan masukan dan sumbang saran dalam berbagai kegiatan di sekolah
C. tunduk pada ketentuan-ketentan yang berlaku baik di sekolah maupun dalam masyarakat
D. membentuk kelompok (geng) untuk mengamankan diri bila terjadi tauran pelajar .
E. menghindari terjadinya perseteruan antar teman baik di sekolah maupun lingkungan rumah
Tokoh yang mengusulkan dasar negara pada waktu sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 ditunjukkan pada nomor…
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 2, 3, dan 4,
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5
Berdasarkan data diatas badan yang dimaksud adalah…
A. PPKI .
B. KNIP
C. BPUPKI
D. PUTERA
E. GERAKAN 3A
Berdasarkan data diatas urutan peristiwa sejarah Indonesia secara kronologis ditunjukkan oleh nomor … .
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 2, 3, 4, 5, 1
C. 3, 5, 1, 4, 2 .
D. 4, 5, 1, 2, 3
E. 5, 1, 2, 3, 4
Secara berurutan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan RI dapat disusun sebagai berikut ;
A. 2 – 3 – 4 – 5 – 1 .
B. 2 – 3 – 5 – 4 – 1
C. 3 – 2 – 4 – 5 – 1
D. 3 – 4 – 5 – 2 – 1
E. 4 – 2 – 5 – 3 – 1
Ketetapan yang dihasilkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah …
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5.
E. 3, 4 dan 5
Dari gambar diatas, yang merupakan daerah wilayah Indonesia berdasarkan perjanjian Linggarjati adalah ditunjukkan oleh nomer … . ()
A. 1, 2 dan 3 .
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
Untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dengan mengenang peristiwa bersejarah, oleh para pemimpin bangsa, setiap peristiwa dibuatkan momentum dengan berbagai bentuk. Peristiwa dengan momentum yang paling tepat dari tabel diatas adalah … .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Dari gambar tokoh diatas yang terlibat dapat penyusunan tek proklamasi di Jl. Imam Bonjol no. 1 Jakarta adalah nomer … .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4.
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
Dari gambar pahlawan diatas, pahlawan yang gugur dalam masa perang mempertahankan kedaulatan negara awal proklamasi ditunjukkan oleh nomer … .
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4.
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
wayansumendra 